AIRMATA KITA TELAH KERING, LANGIT KITA ROBEK & BUMI KITA BERDARAH

Oleh K.E.M.A.L.A


Airmata kita telah kering, Langit kita robek & bumi kita berdarah
Hujan abu-abu bergumul dengan debu-debu nuklir
Sudah dua minggu ribuan mega ton bomb menghunjam bumi Afghanistan
Bush meratah hidup-hidup kemanusiaan
Di sebalik kata `teroris' dia jatuhkan hukuman `Afghan negeri
teroris!'
Dia Membakar seenaknya insan tak bersalah
Sedang bayangbayang panjang Osama ben Laden
Mencibirnya, dalam gua mana jasadnya mengisar akal?
Dalam liang mana akalnya menakkul gema dunia?
Sebuah planet baru, planet yang tolib
Mengacau, menggugah igauan siang
White House & Pentagon
(Siapa menduga WTC gagah tersungkur rebah?)


Bulan berdarah pekat, bintang dari sejarah panjang
Membawa salam `bangkitlah para mujahid
Hijrah ke 15, kalian nyadar dalam tidur panjang
Bulan Islami pucat pasi
Kecap kembali nikmat menjadi umat yang hidup, umat Kabir
Airmata telah kering. Langit kita robek. Bumi kita berdarah.
Amarahnya berantakan
Puing reruntuhan abu maruahnya
Menyapu pundak Nietszche
Melanyak madah Keikegaarde
Avant garde & kesombongan sivilisasi filsuf songsang
Ini badai dan taufan alaf


Menghulurkan makna
Pusat adabnya yang kelabu
Pusat kemilau dollarnya yang lesu
Kini meledak dahsyat, ledakan merapi atau karakatau
`My God, Ben Laden strikes again
He is so invisible'
Osama ben Laden diburu, digempur dari gua ke gua
Dari gunung ke gunung, dari lubang ke lubang, dari
Liang ke liang, namun dia wira baru
Orang-orang kecil yang benci penindasan
Yang muak dengan ketakburan, the western supremacy
Yang muncul hanya bayang panjang, hanya cibirannya
`Kalian memang kurangajar,
biadab terhadap kemanusiaan
dan ketuhanan. Kalian manjakan Israel dan menjadikan
kami anjing-anjing kurap yang diburu, merempat. Kami tersungkur
mencium tanah. Intifada yang makan korban. Watan kami tergadai. Tanah
Suci dipersenda. Hutang perang Saudi biliun dollar. Sengsara yang
tragis. Sengsara merongrong makna pedih & sakit hati
Kami bangun mencakar-cakar qada' dan qadr-Mu Ya Rabbi

Afghanistan yang Toliban
Afghan yang pagan
Dengan sarban hitam besar menatah wajah
Mulla Omar Muhammad memimpin kafilah
Dalam hunjam megaton bomb
Puteranya sepuluh tahun gugur syahid
Namun Osama bin Laden tetap tak diserah
Semuanya dalam kuasa Allah
Keangkuhan Kuasa besar
Menjadijadi. Menjelma dalam ketumbukan
Tentera udara & briged darat dan laut


Blair juga ghairah menyembelih taliban
Dengan katakata dustanya sekongkolan
Eropah menatap Afghanistan
Di kemilau minyak dan emasnya
Tapi sejarah membuktikan
Afghanistan yang kukuh pantang menyerah kalah
Bangsa Afghan bangsa pejuang
Sekeras gunung-gunung batu
Dua dekad perang mendewasakannya
Afghanistan yang Pushtun
Dengan janggut subur, jambang dan kumis hidup
Dengan gamis dan M-16 dan pelancar bomb
Dengan gamis dan sikap awasnya
Siap siaga, Afghan yang Pushtun
Sengsara lahir, bahagia dan berperibadi
Tidak lagi dibayangi watak `hamba abdi'
Mereka bukan turunan si kebiri
Penjaga tuan-tuan penjajah berabad
Afghanistan yang bergunung-gunung batu
Bergaung, berkerikil, lerenglereng dan
Jurang tajam, tiap inci bumi ini adalah darah
Keringat dan airmata nenekmoyang kami. Kami
Berhak mempertahankannya, menghalau Inggeris,
Menghalau Russia dan boneka-bonekanya
AlQuran mencatat riwayat Iskandar Zulqarnain
Dengan struktur tujuh lapis besiwaja pertahanan
Pushtun dengan sayap lebar keperwiraan
Lelehan darah syahid mengukir senyuman
Di balik jambang subur dan sarban gagah
Gamis yang melayap dan mata menatap
Bumi dan langit Tuhan
Mereka akan patahkan tengkuk penakluk
Sekongkol orang-orang pengecut
Penyamar bakupmata dengan sepuluh kepala
`they are the global bullyist!'

mencitacita memunggah petroleum dan emas
dari bumi kami.
Siapakah teroris? Kalian atau kami.
Jangan putarkan hakikat sejarah. Panggillah
Kofi Anan, adakan sidang tergempar,
sokong ide Dr. Mahathir
Dan analisis makna dasar terorisme sebenarnya.
Kalian atau kami teroris hakiki.
Kami pejuang penegak Kebenaran
Selepas dikupas dan ditindas semaumaunya.
Dan kalian jangan lupa
Sebelum Amerika tegak, berapa juta
Umat India merah kalian gasak, tembak dan sembelih
Belum lagi Negro hitam yang disimpai, dibantai
Di ladang-ladang jagung, kentang,
Di ladang-ladang apel, gandum dan anggur. Ini bukan teroris?
Sebelum Jerman tegak, berapa juta
Yahudi lebur dalam gas chamber?
Berapa juta pula yang rebah ditembak squad elit. Ini bukan teroris?
Sebelum Israel bangun, berapa umat palestin
Kalian gasak siang malam hingga kini
Timur tengah tidak tenteram? Janji & damai
Hanya berbalam-balam. Intifada dengan balingan
Batu dijawab dengan peluru-peluru berpandu
Dan bomb dihempas dari kapalterbang
Ribuan terbunuh di Sabra & Shatila? Ini bukan teroris?
Sebelum Australia dan New Zealand bangkit berapa
Juta Bushmen dan Maori disembelih oleh bekas-bekas penjenayah
Eropah? Dan ini bukan namanya teroris?. Bah!
Sebelum kalian megah dengan demokrasi & peradaban
Rapuh ciptaanmu. Kuharap PBB tidak menjadi budak bisu
Selepas Kofi Anan diangkat pemenang Nobel Prize.
Afghanistan yang toliban
Afghanistan yang Pushtun. Ini tanahair kami
Yang kami bangun dengan keringat, airmata dan darah
Panas nenekmoyang, putera puteri kami
Taliban dengan janggut subur, sarban gagah
Mata nyalang tapi dengan suara yang tenang dan sopan


Kami galang tubuh dan nyawa sekaligus
Dalam bangunan sederhana dari lumpur-lumpur kering
Bai'ah kami dengan para Mulla
Dan Osama bin Laden Wira kami
Yang menggilap harga diri
Selepas puas bersabar dan terus dianiayai
Afghanistan adalah kami. Taliban adalah kami. Pushtun juga adalah
kami!
Airmata telah kering. Langit kita robek. Bumi kita berdarah!


Bandar Seri Begawan-Kuala Lumpur
15-28 Okt. 2001